I Love Beauty Things!


Yeah, I'm desperately fascinated by all things beauty, like make-up, body care, etc.
Dari SD, Mamie saya membiasakan saya untuk mulai memakai pelembap wajah, sedikit bedak tabur (waktu itu bedak yang sedang naik daun adalah bedak Marcks yang kemasannya warna kuning), dan lip balm. Ketika kelas 1 SMA, saya sudah mengenal banyak produk make-up. Bahkan saya memakai lip balm, bedak, dan maskara bening (kadang maskara biru tipis) ke sekolah, disaat teman-teman yang lain memilih untuk put nothing on their face exept moisturiser. Alhasil di kelas 3 SMA, saya sudah fasih dengan berbagi macam jenis dan alat make-up, yang kalau saya sebutkan satu-satu disini malah menuh-menuhin aja.
Sama halnya dengan urusan perawatan tubuh, saya juga tergila-gila dengannya. Suatu hari ketika sedang mengikuti pelajaran ekonomi di sekolah, teman yang duduk di belakang saya menunjukkan flyer discount The Body Shop, dan saya langsung screaming out like crazy pada saat itu. Kalau sedang jalan-jalan ke mall, rasanya tangan saya sudah gataaaall sekali melihat produk-produk kecantikan nganggur bertuliskan 'Tester' atau 'Try Me'. Di pikiran saya, mereka seolah-olah melambaikan tangan kepada saya, berebut minta dicoba. Sekalinya udah nyoba-nyoba tester, Mamie saya sering nggak sabar ngeliat saya mencoba berbagai macam produk, lama banget, dan sesudahnya nggak dibeli. Mungkin mbak-mbak SPGnya juga udah keki setengah mati.
Tapi itulah saya, dan sepertinya kecintaan ini sudah tidak bisa dihapuskan dari otak dan denyut nadi saya. :-) Bahkan ketika di SMA, saya sukses menjadi 'Beauty Consultant' untuk teman-teman saya. Rasanya mereka lebih memercayai saya untuk urusan seperti ini dibandingkan rayuan pulau kelapa mbak-mbak SPG. Waktu itu saya juga sambil bejualan Oriflame di sekolah, sering cuap-cuap promosi sampai mulut berbusa, dan bersaing dengan 'pedagang' Oriflame di kelas sebelah. Saya tidak mengejar target harus banyak yang beli, yang penting teman-teman yang beli mendapatkan kepuasan lahir dan batin (cieee...), dan tidak salah memilih make-up atau perawatan yang pas untuk jenis kulit mereka. Dan rupanya saya cukup berhasil menularkan kepada teman-teman tentang kecintaan saya ini, ada yang tadinya cueeekk banget sama penampilannya, lama-lama mulai tergugah juga. Hahaha... ;p Tapi ada juga lho, teman yang menganggap saya kecentilan karena mereka pikir yang ada di otak saya cuma urusan make-up. I don't care about that...
Untuk masa depan, saya ingin sekali bisa bekerja di bidang yang saya cintai ini. Senang rasanya melihat orang-orang yang dibayar mahal untuk mencoba berbagai macam produk kulit dan kecantikan. Udah nyoba gratis, dibayar pula...Huaaaa. Sambil menyelam minum Coca-Cola. :D

Comments